Tuesday, 19 July 2011

Jakarta (BELUM) Bisa Bersahabat dengan Lingkungan

Dalam 20 Tahun mendatang DKI Jakarta sebagai Ibu Kota negara belum bisa bersahabat dengan lingkungan. Salah satu faktor yang mendukung adalah konsep rencana tata ruang dan wilayah yang salah, seperti tidak terkendalinya pembangunan pusat perbelanjaan.
Nyoman Iswarayoga, Direktur Climate and Energy WWF Indonesia, menuturkan Pemprov DKI Jakarta dalam melaksanakan program pembangunan, selalu besar dan tidak pernah menyentuh lingkungan.

"Pemda membangun tidak berdasarkan lingkungan, dan menyentuh rakyat," tutur Nyoman sore ini dalam diskusi Ngopi Bareng Sinar Harapan, dengan tema Its not just green its our green.

Nirwono Yoga, anggota Green Map Jakarta, menambahkan kesadaran akan lingkungan sudah tinggi, tetapi tidak ada inisiatif intuk melakukannya. "Tidak ada inisiatif dari semua pihak, termasuk pemerintah dan masayarakat," ujar Nirwono.

Menurut dia, bahkan dalam konsep pembangunan di masa yang akan datang, tidak bersahabat dengan lingkungan. Sebagai contoh menurut data dinas kebersihan Pemprov DKI Jakarta, dalam satu hari provinsi ini menghasilkan sampah sekitar 6.000 ton.

"Padahal di luar negeri, seperti di Kolombia, masyarakatnya bisa mengelola sampah dengan baik, dan mendapatkan kemudahan dalam hal transportasi.

Nirwono menilai akar masalah dari kesadaran lingkungan itu, karena tidak adanya penanaman budaya sejak dini, bahkan di sekolah belum ada penanaman nilai-nilai seperti itu. "Sekolah yang ada belum memberikan kontribusi akan kesadaran akan lingkungan," ungkapnya.

No comments:

Post a Comment